May 022019
 
Facebooktwittermail

Berikut adalah pembahasan boleh tidak puasa dilakukan Ibu saat hamil, dan cara puasa yang baik pada orang wanita yang sedang hamil. sebenarnya  hukum fidyah wanita yang berpuasa saat hamil cenderung meringankan. Spesialis Kebidanan Rumah Sakit MRCCC Siloam dr Imam Rasjidi, SPOG (K) Onk mengatakan puasa sebenarnya dapat mencegah penyakit degeneratif pada janin dan ibu hamil yang puasa seperti kolesterol, jantung koroner, dan kencing manis.

“Manfaat puasa salah satunya adalah dapat mencegah penyakit yang timbul karena pola makan yang berlebihan. Bagi ibu hamil dan janin, makanan yang berlebihan gizi dapat mengakibatkan kegemukan dan penyakit degeneratif pada ibu dan janin,” kata dr Imam Rasjidi, SPOG (K) Onk di Jakarta.

Imam mengatakan, ibu hamil yang puasa juga dapat menambah jumlah sel darah putih, di mana kondisi ini dapat menjauhkan serangan penyakit jantung dan pembuluh darah, serta meningkatkan kekebalan tubuh.

“Puasa juga memberikan waktu istirahat pada organ pencernaan, yang dapat membantu menjaga fungsi organ pencernaan,” kata Imam.

Selain itu, lanjut Imam, puasa bagi ibu hamil dapat membersihkan tubuh dari racun dan kotoran atau disebut juga detoksifikasi, .

“Pada saat puasa juga terjadi penurunan glukosa dan berat badan, di mana hal ini bermanfaat untuk mencegah terjadinya obesitas pada ibu hamil dan janin,” kata Imam.

Tidak hanya puasa, Imam menambahkan, bahwa shalat tarawih yang dijalankan pada bulan puasa Ramadhan setelah berbuka juga memiliki manfaat, yaitu membantu memproses metabolisme makanan dalam tubuh.

Dengan demikian, Imam mengatakan, puasa dapat mencegah berbagai penyakit pada ibu hamil dan janin, selama kondisi keduanya memungkinkan untuk menjalankan ibadah puasa.

“Jika kesehatan janin dinyatakan sehat dan mendukung ibadah puasa, maka ibu hamil dapat melakukan puasa dan hal tersebut tidak mengganggu perkembangan janin, justru mendatangkan manfaat,” kata Imam.

pada kesempatan lain, seorang ahli kebidanan dan kandungan Klinik Yasmin dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM)Jakarta dr Marly Susanti SpOG,  dalam pembahasan puasa pada ibu hamil mengatakan, bahwa Ibu hamil atau yang sedang menyusui boleh puasa, ujar dia di Jakarta,

Menurut Marly, pada ibu hamil, glukosa, insulin, laktat dan carnitin turun, sedangkan trigliseride dan hydroxybutyrate meningkat. Dengan demikian ibu hamil yang mengerjakan puasa Ramadhan dengan pola yang baik, dia dan janinnya tidak akan kekurangan gizi.

“Tapi itu asalkan dia mengonsumsi makanan yang nutrisi tinggi selama buka puasa , sahur, dan selama waktu di antara buka puasa dan sahur. ” papar dia.

Puasa pada hakekatnya memindahkan makan pagi, siang dan malam menjadi buka puasa, sahur dan waktu di antaranya. Tubuh manusia dapat mendeposit makanan dan dapat menggunakannya saat diperlukan .

Namun demikian, menurut Marly, bila ibu hamil atau menyusui merasa lemah, pusing, mual atau masalah kesehatan yang ada hubungannya dengan puasa seperti hipertensi, sebaiknya segera membatalkan puasa dan langsung makan dan minum.

” Indikator kekurangan kalori itu rasa lemas, keluar keringat dingin, keringat dari ujung jari. Untuk mengatasinya, segera minum teh manis,” ungkap Marly. Demikian pula apabila hamil pada trimester pertama yang disertai mual-mual, muntah, dan muntah yang hebat (hyperemisis gravidarum), atau perdarahan, sebaiknya tidak  puasa.

Hasil penelitian epidemiologi Cross & Friends terhadap 13.350 bayi Islam yang dilahirkan di Inggris, melahirkan kesimpulan bahwa sebenarnya puasa tidak berdampak pada penurunan berat badan bayi yang baru lahir.

Sebuah penelitian lain juga membuktikan bahwa tidak ada perubahan kadar kolesterol darah maupun kadar gula darah pada orang yang puasa, meski terjadi penurunan berat badan sampai 4%.Pada pengukuran kadar kolesterol darah pada pagi, siang, dan sore hari tidak menunjukkan pola perubahan tertentu, bahkan masih termasuk dalam batas-batas normal.

Saat sahur dan berbuka puasa , dr Marly Susanti menganjurkan pada ibu hamil dan menyusui untuk memenuhi kecukupan kadar kalori yang dibutuhkan, yang berasal dari makanan manis-manis sehingga gizinya lebih cepat diserap tubuh.

Bagi ibu hamil yang tetap menjalankan ibadah puasa , harus memperhatikan faktor bawaan yang kerap dijumpai pada setiap perempuan yang tengah mengandung. Fokus pada indeks makanan yang dikonsumsi selama melakukan puasa , juga perlu mendapat perhatin bagi para ibu hamil.

Khusus untuk wanita yang sedang hamil asupannya harus lebih sepertiga kali dari asupan makanan orang biasa. Selama menjalankan puasa, dr Marly menyarankan para ibu hamil untuk tetap melakukan kontrol secara rutin kepada dokter kehamilan, dimana hal terpenting yang harus terus terpantau adalah berat badan dari si ibu.

Idealnya, berat badan ibu hamil harus bertambah seiring dengan pertumbuhan berat badan bayi yang dikandungnya. Rata-rata berat bayi yang lahir dari ibu hamil dengan usia kehamilan 4-7 bulan yang menjalankan puasa adalah 3,3 kg. Angka tersebut tidak berbeda dengan ibu hamil yang tidak melakukan puasa .

Hal serupa juga berlaku bagi para ibu menyusui. Demi menjaga kelancaran air susu ibu (ASI) yang nantinya akan diberikan pada bayi, disarankan para ibu dapat meningkatkan kualitas makanan yang akan dikonsumsi. Kalori yang cukup, karbohidrat, protein, lemak serta vitamin yang memadai merupakan faktor penting untuk menghasilkan kualitas ASI yang bagus

akhirnya mari kita simak tips panduan sehat berpuasa, supaya kondisi ibu dan janin dalam kandungan tetap terjaga baik ya…

Tips Berpuasa sehat Saat Hamil

1. Usahakan tetap berada di tempat yang teduh terutama pada siang hari atau saat cuaca panas. Sebisa mungkin hindari suhu yang tinggi untuk mencegah dehidrasi.

2. Rencanakan jadwal kegiatan setiap hari dengan ideal , sehingga bunda bisa mengatur jumlah istirahat secara cukup.

3. Coba untuk hindari aktivitas berat seperti mengangkat barang berat, berjalan jauh, olah raga berlebihan atau pekerjaan lainnya yang bisa membuat bunda lelah.

4. Pastikan ada sumber karbohidrat (nasi, kentang, ketela/ubi, roti), protein hewani (ikan, daging, ayam), protein nabati (tahu, tempe, kacang-kacangan), sayuran, dan buah-buahan di piring Anda saat buka puasa dan sahur.

5. Pilih makanan yang melepaskan energi secara lambat, misalnya karbohidrat kompleks (gandum dan biji-bijian) dan makanan yang tinggi serat (sayuran, buah yang dikeringkan, kacang-kacangan) akan membuat bunda tetap bertenaga sepanjang hari. Bahan makanan ini juga akan mencegah konstipasi (sulit BAB).

6. Kurangi makanan dengan kadar gula tinggi. Makanan ini dapat membuat Anda cepat kenyang, tapi juga membuat Anda cepat lapar setelahnya. Biasanya makanan dengan kadar gula tinggi juga tidak mengandung banyak nutrisi penting., kadar gula dalam darah akan cepat berkurang sehingga bunda akan cepat merasa lemah dan pusing.

7. Pilih makanan yang lebih sehat seperti kentang atau buncis dari pada makanan tinggi lemak atau makanan olahan.

8. Pastikan bunda mendapat cukup protein dari kacang-kacangan, susu, ikan, daging dan telur. Protein akan membantu janin untuk tumbuh dengan baik.

9. Minum kira-kira 1,5 – 2 liter air putih atau cairan lain antara saat berbuka hingga sahur.

10. Kurangi konsumsi kopi, teh, dan minuman bersoda, karena kafein dapat membuat bunda lebih sering buang air kecil. Sebaliknya, minum air kelapa muda dapat membantu mempertahankan hidrasi dan mencegah kelelahan saat puasa.

bila sudah melakukan panduan diatas, tetap waspada terhadap keluhan ya, terutama keluhan berikut

1. Berat badan tidak bertambah, atau justru menurun
2. merasa sangat haus, jarang buang air kecil, dan urin berwarna lebih gelap (tanda-tanda dehidrasi)
3. Mengalami sakit kepala atau demam
4. Mengalami mual dan muntah

segera periksa ke bidan atau ke dokter bila ada keluhan di atas ya…
semoga bermanfaat ya…

 

 

puasa-ibu-wanita-saat-hamil

ref

ref

Facebooktwittermail
Feb 102019
 
Facebooktwittermail

saat ibu sedang hamil, makanan yang dikonsumsi hendaknya dicermati manfaat dan bahaya yang ada. minum air dingin, es, kopi, dan teh pada beberapa wanita hamil menimbulkan pertanyaan, apakah ada efek negatifnya. berikut pembahasannya.

Apakah ibu Harus Pantang minum kopi & teh yang mengandung Kafein Ketika Hamil?

ibu tidak harus pantang minum kafein, tetapi mungkin perlu menguranginya.

NSW Health (Lembaga Kesehatan New South Wales) merekomendasikan bahwa wanita hamil tidak boleh minum lebih dari 200mg kafein sehari. Hal ini setara dengan dua gelas kopi instan atau empat cangkir teh dengan rasa sedang atau cokelat panas atau 6 cangkir cola per hari. Jika ibu hamil minum kopi dari kafe, ibu hamil mungkin akan mendapatkan lebih dari 200mg kafein dalam satu cangkir, tergantung pada biji kopinya dan bagaimana cara membuatnya. Misalnya, biji kopi robusta umumnya mengandung lebih banyak dari biji kopi arabika.

Apa sih yang Efek Kafein pada kopi dan teh Terhadap Tubuh ibu hamil?

Kafein pada kopi dan teh adalah stimulan, yang meningkatkan denyut jantung dan metabolisme, yang pada gilirannya mempengaruhi bayi Anda yang sedang berkembang. Walau stres tanpa henti tidak sehat, stres janin yang singkat, seperti yang bayi  rasakan setelah ibu minum secangkir kopi, seharusnya tidak membahayakan jiwanya. Hal ini mirip dengan Anda berlari ke bus, situasi lain yang dengan singkat meningkatkan detak jantung dan metabolisme.

Siapapun yang minum kopi dan teh secara teratur tahu bahwa hal itu dapat menjadi adiktif dan bahwa minum kopi dalam jumlah besar juga dapat menyebabkan insomnia, gugup, dan sakit kepala. Kopi dan teh juga merupakan zat diuretik, yang menyebabkan tubuh ibu hamil kehilangan air dan cairan lainnya, yang semua itu ibu hamil butuhkan untuk mempertahankan kehamilan yang sehat.

Teh dan kopi juga dapat menghambat kemampuan tubuh ibu hamil dalam menyerap zat besi jika ibu hamil meminumnya dengan makanan atau dalam rentang waktu setengah jam dari waktu makan.

selain kopi dan teh Apa saja Makanan dan Minuman Yang Mengandung Kafein?

Kafein dapat ditemukan di dalam kopi, teh, cola, dan cokelat. Beberapa obat yang dijual bebas di apotik, termasuk obat sakit kepala dan pilek, obat-obatan yang menjaga stamina tetap segar, dan obat alergi juga mengandung kafein. Selalu cari nasihat apoteker sebelum ibu hamil minum obat yang dijual bebas di apotik, dan jangan lupa untuk menyebutkan bahwa sedang hamil.

Bahkan jumlah kafein di dalam kopi dan teh dapat sangat bervariasi, tergantung pada apakah kopi ditumbuk atau daun teh diseduh atau instan, lemah atau kuat. Cola dan minuman lainnya bervariasi juga dalam kandungan kafeinnya. Lihat daftar di bawah untuk jumlah rata-rata kafein di beberapa makanan dan minuman yang umum, selain kopi dan teh .

– 1 gelas kopi instan = 100mg
– 1 cangkir kopi instan = 75mg
– 1 cangkir kopi seduh = 100mg hingga 350mg, tergantung pada biji kopinya dan bagaimana dibuatnya
– 1 cangkir teh = 50mg
– 1 kaleng cola = 40mg
– 1 kaleng minuman “energi” = 80mg
– 1 x bar 50g coklat polos = hingga 50mg
– 1 x bar 50g coklat susu = hingga 25mg

Perlu diketahui bahwa kandungan kafein dari espresso, dan kopi dengan dasar espresso, seperti cappuccino dan latte, dapat bergantung pada outletnya. Satu penelitian menemukan bahwa tingkat kafein dapat berkisar dari 50mg per espresso pada satu gerai sampai sebanyak 300mg per espresso di gerai lain.

Untuk Amannya, bagaimana cara minum kopi dan teh yang mengandung kafein yang ‘aman’ saat hamil ? 

untuk mengurangi kafein dalam kopi dan teh, masak minuman dengan waktu yang lebih singkat. Jika ibu hamil menyukai secangkir teh yang menenangkan, seduh teh celup selama hanya satu menit dan bukannya lima menit. Dengan begitu mengurangi kafein sebanyak setengahnya. Banyak perusahaan sekarang menawarkan teh hitam atau hijau tanpa kafein.

Meskipun teh herbal sering tidak mengandung kafein, namun pastikan ibu hamil membaca daftar kandungan bahan-bahannya. ibu hamil akan ingin menghindari kafein dalam jumlah besar, begitu juga tumbuhan herbal dan aditif tertentu yang mungkin tidak aman selama kehamilan.

Jika Anda penyuka kopi , teh atau penggemar cola, efek pengurangan kafein tidaklah mudah. Untuk meminimalkan gejala, yang termasuk sakit kepala, kelelahan, kelemahan dan mengantuk, kurangi secara bertahap. Kurangi sampai setengah cangkir dari minuman setiap hari. Anda juga dapat mencoba beralih dari yang baru diseduh ke kopi instan.

Bagaimana dengan konsumsi air dingin / es ..?

Selama masa kehamilan banyak para calon ibu takut mengonsumsi air es atau air dingin. Ini karena informasi yang beredar di masyarakat menyebutkan, konsumsi air es atau air dingin bisa membuat anak yang lahir berbobot besar.

“Hal tersebut tidak benar. Minum air es tidak membuat bayi lahir besar. Itu mitos,” kata Dr. dr. Noroyono Wibowo, Sp.OG(K) menegaskan.

Hal ini disampaikan pria yang menjabat Spesialis Kandungan Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (RSCM FK-UI) dalam acara ‘Early Life Nutrition Solusi Ibu Hamil Untuk Memenuhi Asupan Gizi’, di Ritz-Carlton, Kuningan, Jakarta, Ibu minum Kopi Teh air Es saat Hamil bahaya kah

Pria berkacamata itu lebih lanjut menjelaskan, yang perlu ditakuti oleh para calon ibu adalah bukan es atau air nya, melainkan campuran apa yang ada di cairan air es itu. Sebab, yang menjadi permasalahannya adalah kalori yang terdapat pada campurannya, seperti es sirup, es teh manis, dan es minuman soda.

Artinya, kandungan kalori dari gula yang menyertai minuman dingin atau air es itulah yang bisa membuat bayi lahir besar.

“Tidak perlu takut. Orang Eskimo saja anaknya lahir normal kok,” kata Noroyono menjelaskan. –

ref

Facebooktwittermail