dr adi spog

Mar 232014
 
Facebooktwittermail

Gerakan Bayi, normal akan terasa pada usia janin 5 bulan. ibu hamil belum merasakan gerakan bayi biasanya karena usianya belum mencapai 5 bulan. Berikut fakta-fakta menarik seputar tendangan janin dari dalam kandungan, seperti dikutip dari India.com,

1. Tendangan janin tidak hanya ‘tendangan’

Kita semua tahu bahwa bayi tumbuh dan mulai bergerak di dalam rahim. Meskipun biasa disebut sebagai tendangan, janin tidak hanya menendang tetapi juga melakukan gerakan lain seperti gerakan diafragma, cegukan, gerakan tangan, berputar, jungkir balik dan banyak lagi. Namun tidak semua gerakan ini dirasakan oleh ibu.

gerakan bayi janin2. Tendangan janin = respons terhadap lingkungan

Dalam rahim, janin Anda mencoba untuk meregangkan anggota badan untuk bersantai atau berpindah, dan karenanya Anda merasakan tendangan. Gerakan-gerakan ini adalah bagian dari perkembangan normal janin. Seorang janin mungkin juga bergerak atau menendang dalam menanggapi rangsangan eksternal seperti suara, cahaya atau bahkan makanan yang dikonsumsi sang ibu.

3. Janin lebih banyak menendang setelah ibu makan

Janin yang sehat tumbuh dengan kecepatan yang diharapkan bisa menendang sekitar 15 sampai 20 kali sehari. Biasanya mereka akan menendang lebih banyak setelah makan atau sebagai respons terhadap suara keras.

4. Janin mulai menendang di usia 9 minggu

Sebenarnya janin sudah bisa ‘menendang’ di usia 9 minggu. Tapi tendangannya hanya dapat ‘ditangkap’ oleh scan ultrasound dan terlalu dini bagi seorang ibu untuk merasakannya. Seorang ibu biasanya baru bisa merasakan gerakan setelah usia kandungan 18 atau 19 minggu.

5. Berkurangnya tendangan tanda ada masalah

Janin yang sehat akan menendang sekitar 15 sampai 20 kali dalam sehari. Gerakan janin yang berkurang bisa menjadi tanda ada sesuatu yang salah, karena mungkin janin tidak mendapatkan nutrisi yang cukup atau oksigen.

Pengecekan janin dengan ultrasonografi dan tes non-stres, yang memeriksa pola denyut jantung janin, harus dilakukan untuk mengevaluasi penyebab gerakan janin berkurang. Kadang-kadang masalah serius mungkin akan terdeteksi dan persalinan segera diperlukan untuk menyelamatkan janin.

Jika janin tidak bergerak selama lebih dari satu jam, meskipun ibu makan sesuatu, maka itu bisa menjadi tanda adanya masalah. Kadang-kadang gerakan janin cenderung melambat jika kadar gula ibu turun.

.

.

.

ref

Facebooktwittermail
Jan 122014
 
Facebooktwittermail

Berikut penyebab, gejala, dan obat Penyakit kista ovarium, serta bedanya dengan mioma uteri.

Kista_ adalah tumor berupa kantong yang berisi cairan. Organ reproduksi yang dapat mengalami kelainan berupa kista adalah ovarium atau indung telur. Kista dapat bersifat jinak, dapat pula ganas…
Kista ovarium juga beragam jenisnya, tergantung dari jaringan yang membentuknya dan jenis cairan yang ada di dalamnya… Misalnya, kista endometriosis yang cairannya berupa darah haid dan kista dermoid yang terdiri dari jaringan gigi, rambut, dan lemak…

Mioma uteri_ adalah tumor jinak di jaringan otot rahim (miometrium). Jadi, tumor ini mengenai organ rahim. Mioma uteri kebanyakan terjadi pada masa reproduksi dan pembesarannya berkaitan dengan hormon estrogen…

penyakit kista ovarium mioma uterihal-hal yang juga menjadi pembeda penyakit kista dan miom.

Pertama, terlihat dari lokasi benjolan(tumor). penyakit Kista ovarium terletak di indung telur, bisa di bagian kiri, kanan, atau keduanya.
“Sedangkan myoma itu posisinya di rahim. Ia ada di tengah alat kelamin perempuan atau istilah medisnya terletak di uterus. Ia bisa berada di permukaan rahim, di tengah rahim, atau di dalam rahim,” papar Cepi.

Perbedaan kedua, dapat dilihat dari bentuk atau kandungan di dalamnya. Pada penyakit myom, terdapat serabut-serabut otot yang padat dan berbentuk bulat. Gumpalan menyerupai batu ini tidak memiliki pangkal atau inti, melainkan hanya serabut otot yang permukaannya dapat dikupas.
Sementara penyakit kista ovarium, isinya sudah pasti cairan. “Makanya ketika operasi, dia bisa langsung diangkat tapi bisa juga disedot dulu cairannya baru sisanya diambil. Jadi, bentuknya selalu seperti itu. Tidak akan mungkin menjadi terbalik, misalnya penyakit kista tapi padat atau miom tapi cair,” tambah Cepi.

Lalu, hal ketiga yang membedakan dapat dilihat dari keluhan yang dirasakan perempuan. penyakit Kista dapat dideteksi dari rasa nyeri saat haid hari pertama atau kedua, serta adanya rasa nyeri saat berhubungan seksual. Bahkan pada beberapa kasus, kista juga menyebabkan rasa nyeri di luar siklus haid.
Sementara itu, keluhan miom yang lebih dominan justru terlihat pada siklus. Adanya siklus haid yang tak teratur, jumlah hari haid yang lebih panjang, atau jumlah darah haid yang berada di atas batas normal dalam satu siklus.
“Normalnya, perempuan mengganti pembalut rata-rata 3 – 4 kali dalam sehari. Ketika ia mengganti pembalut sampai lima kali atau lebih, berarti jumlah darahnya lebih banyak dari batas umum,” papar Cepi. Jumlah darah yang terlampau banyak ini diperkirakan disebabkan adanya mioma di dalam rahim.

penyakit Kista dan mioma termasuk jenis tumor yang angka kejadiannya cukup tinggi pada alat reproduksi. Kista ovarium dan mioma uteri dapat mengganggu proses reproduksi untuk terjadinya kehamilan. Bila terjadi kehamilan, kedua tumor ini dapat mengganggu kehamilan…

Contohnya, kehamilan dengan mioma uteri dapat mengakibatkan keguguran, sedangkan kehamilan dengan penyakit kista ovarium yang cukup besar dapat mengalami kista terpuntir yang merupakan kondisi akut, dan mungkin akan menghalangi bayi untuk lahir normal…

Mioma pada rahim dapat mengganggu kehamilan, yaitu menyebabkan kelainan letak janin (posisi janin melintang). Pada wanita yang tidak hamil, mioma pun dapat menyebabkan kelainan, yaitu kelainan haid (haid menjadi tidak teratur atau bertambah banyak). Hal ini sangat tergantung dari ukuran dan letak mioma…

Apakah semua penyakit kista ovarium atau mioma harus dioperasi untuk diangkat? Jawabannya tergantung dari jenis tumor, sifat penyakit, ukuran, letak, dan usia penderitanya.

.

.

.

ref

Facebooktwittermail