May 272018
 
Facebooktwittermail

Apakah makanan ibu memengaruhi jumlah produksi ASI?
“Makan yang banyak agar produksi ASI-nya banyak”, begitu katanya. Namun, sebenarnya jumlah makanan yang Anda makan tidak memengaruhi berapa banyak ASI yang dapat diproduksi oleh tubuh Anda. Pada dasarnya, jumlah susu yang diproduksi oleh tubuh Anda dipengaruhi oleh seberapa sering bayi menyusu. Semakin sering bayi menyusu, semakin banyak pula ASI yang dihasilkan tubuh Anda.

Kebutuhan kalori saat menyusui
Kebutuhan kalori Anda justru lebih banyak saat Anda menyusui daripada saat Anda hamil. Hal ini karena tubuh Anda membutuhkan kalori lebih banyak untuk menghasilkan ASI. Jadi, menurunkan berat badan dengan cara membatasi asupan Anda pada saat menyusui bukanlah ide yang bagus. Yang perlu Anda lakukan saat ini adalah mengikuti naluri makan Anda. Jika Anda lapar, maka makanlah. Jangan terlalu dibatasi. Diet berlebihan pada saat ini justru dapat membuat produksi ASI Anda menurun.

Kebutuhan cairan saat menyusui
Biasanya, saat Anda menyusui, Anda akan lebih sering merasa haus. Sebaiknya, sediakan selalu air di dekat Anda, sehingga Anda dapat minum kapan saja ketika Anda merasa haus. Hal ini dapat membantu untuk mencegah Anda dari dehidrasi. Namun, minum terlalu banyak juga tidak diperlukan, bahkan justru dapat membuat Anda merasa tidak nyaman. Minum terlalu banyak juga tidak membuat produksi ASI Anda lebih banyak. Intinya, minum yang cukup ketika Anda haus.

Apakah makanan ibu mempengaruhi kandungan nutrisi dalam ASI?
Faktanya, apa yang ibu makan tidak memengaruhi kualitas atau kandungan nutrisi dari ASI. Ya, ASI diciptakan begitu sempurna. Diet ibu yang buruk tidak akan memengaruhi kualitas atau kandungan dari ASI. Namun, diet yang buruk dapat memengaruhi gizi dan kesehatan ibu. Hal ini terjadi karena jika nutrisi dari makanan ibu kurang memenuhi kualitas ASI yang dibuat, maka tubuh akan mengambil nutrisi tersebut dari tubuh ibu.

Misalnya asupan kalsium ibu yang diperoleh dari makanan kurang dapat memenuhi kualitas ASI yang dibuat oleh tubuh, maka tubuh akan mengambil cadangan kalsium yang ada di tubuh ibu. Hal ini tentunya merugikan untuk kesehatan ibu, bukan?

Oleh karena itu, tetap disarankan untuk para ibu menyusui agar selalu memerhatikan apa saja yang dimakan saat menyusui, paling baik adalah menerapkan diet gizi seimbang. Jika Anda sudah menerapkan diet gizi seimbang, maka Anda tidak butuh lagi mengonsumsi suplemen vitamin dan mineral.

Ternyata, jenis lemak yang dikonsumsi ibu dapat memengaruhi ASI
Asupan lemak tidak memengaruhi jumlah lemak yang terkandung dalam ASI Anda, tetapi dapat memengaruhi jenis lemak yang terkandung dalam ASI Anda, apakah lebih banyak lemak jahat atau lemak baik. Kemudian, jenis lemak ini akan masuk ke dalam tubuh bayi Anda.

Penelitian dalam jurnal European Journal of Clinical Nutrition tahun 2010 menunjukkan bahwa ibu menyusui yang mengonsumsi lemak trans lebih dari 4,5 gram per hari memiliki kemungkinan dua kali lipat bahwa bayi mereka mempunyai kadar lemak tubuh yang tinggi. Lemak trans bisa Anda temukan dalam margarin, minyak padat, dan makanan yang digoreng. Penelitian lain yang dilakukan di Cina tahun 2009 menunjukkan bahwa ibu menyusui yang tinggal di daerah pesisir mempunyai ASI yang mengandung DHA, yang biasanya ditemukan dalam ikan.

Oleh karena itu, juga disarankan untuk Anda untuk lebih memilih mengonsumsi makanan yang mengandung lemak baik daripada yang mengandung lemak jahat. Lemak baik bisa Anda dapatkan dari ikan, alpukat, kacang-kacangan, minyak zaitun, dan lainnya.

Apakah makanan ibu memengaruhi rasa ASI?
Walaupun kualitas ASI tidak dipengaruhi oleh diet Anda, namun rasa dan aroma ASI ternyata dapat dipengaruhi oleh makanan yang Anda makan. Saat Anda makan buah-buahan dan sayuran, bayi Anda juga bisa merasakan rasa dari makanan tersebut dari ASI Anda. Oleh karena itu, bayi ASI bisa mengembangkan banyak rasa dari banyak makanan yang Anda makan, termasuk rasa pedas. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa makanan yang ibu makan dapat memengaruhi rasa ASI hingga 8 jam.

Jika Anda adalah penggemar kopi, kandungan kafein dalam kopi juga dapat memengaruhi rasa ASI. Kurang dari 1% kafein yang Anda konsumsi mungkin akan terkandung dalam ASI. Namun, tubuh bayi lebih sulit untuk mencerna kafein. Jadi, sebaiknya batasi konsumsi kafein Anda (kurang dari 300 mg per hari) saat Anda menyusui.

Saat menyusui, sebaiknya Anda tetap mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang setiap hari. Hal ini dapat membantu bayi Anda terbiasa dengan rasa dari berbagai jenis makanan bergizi. Sehingga, nantinya bayi dapat dengan mudah mengonsumsi berbagai jenis makanan padat yang Anda tawarkan.

Bayi yang disusui ASI mungkin memiliki pemilihan makanan yang lebih luas karena mereka terbiasa mencoba berbagai rasa yang berbeda dari ASI. Sedangkan, bayi yang disusui formula mungkin memiliki pemilihan makanan yang lebih sedikit karena rasa susu formula yang itu-itu saja.

Selain dari makanan yang Anda makan, rasa ASI juga bisa dipengaruhi oleh keturunan, budaya, obat-obatan tertentu, alkohol (jika Anda meminum alkohol), dan rokok (jika Anda perokok). Jadi, rasa ASI bisa berbeda-beda antar ibu.

Kesimpulan
Apa yang Anda makan dapat memengaruhi rasa dan komposisi ASI (terutama jenis lemak yang terkandung dalam ASI). Jadi, sangat penting bagi Anda untuk tetap menerapkan diet gizi seimbang untuk menghasilkan ASI yang sehat dan juga untuk menjaga kesehatan tubuh Anda. Jika asupan makan Anda tidak dapat memenuhi kebutuhan zat gizi tertentu, mungkin Anda membutuhkan asupan vitamin dan mineral tambahan dari suplemen. Namun, sebelum mengonsumsi suplemen, ada baiknya Anda konsultasikan dengan dokter Anda

Facebooktwittermail
May 092018
 
Facebooktwittermail

berikut adalah tips untuk menghindari kosmetik yang berbahaya, dan memilih kosmetik yang aman. pada dasarnya, Untuk mengetahui apakah kosmetik yang digunakan mengandung bahan berbahaya atau tidak, bisa kita cermati keterangan kandungannya yang harus tertera pada kemasan produk.  Beberapa bahan ini membahayakan janin bahkan ibu hamil:

1. Daftar produk Kosmetik yang kurang aman & Berbahaya terutama saat hamil – Merkuri

Merkuri merupakan salah satu kandungan pada kosmetik yang harus dihindari bahkan saat tidak hamil sekalipun. Dampak merkuri adalah kerusakan saraf permanen dan gangguan perkembangan janin. Walaupun peredaran merkuri telah dilarang, waspada tetap perlu terutama terhadap kosmetik yang tidak terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), tidak jelas produsennya, atau kosmetik merek palsu. Biasanya merkuri terdapat pada produk-produk kosmetik pemutih.

2. Daftar produk Kosmetik yang kurang aman & Berbahaya terutama saat hamil – Retinoid

Retinoid merupakan turunan dari vitamin A yang fungsinya untuk mempercepat pergantian (regenerasi) sel. Biasa terdapat pada krim untuk mengatasi jerawat. Penggunaan retinoid dapat menyebabkan efek teratogenik atau cacat pada janin.

3. Daftar produk Kosmetik yang kurang aman & Berbahaya terutama saat hamil – Salicylic Acid (BHA)

Salicylic Acid (BHA) biasanya terdapat dalam produk antijerawat, dapat berupa krim bahkan sabun. Walaupun pemakaian dalam konsentrasi kurang dari 2% dikategorikan aman, sebaiknya pilihlah obat jerawat yang benar-benar berkategori aman untuk ibu hamil alias tidak mengandung bahan ini.

kosmetik aman berbahaya ibu hamil24.  Daftar produk Kosmetik yang kurang aman & Berbahaya terutama saat hamil – Hydroquinone

Hydroquinone merupakan bahan pemutih pada kosmetik yang sebaiknya dihindari selama hamil. Ibu kadang tergoda menggunakan kosmetik pemutih untuk menghilangkan bercak-bercak cokelat (pigmentasi) pada kulit wajah akibat kehamilan. Namun,  mengingat penggelapan warna kulit pada ibu hamil bersifat sementara (akan spontan hilang setelah melahirkan), sebaiknya hindari kosemetik tersebut. Selain itu hydroquinone dalam konsentrasi maksimal justru bisa membuat kulit kemerahan dan menimbulkan bercak hitam sebagai efek sampingnya.

5. Daftar produk Kosmetik yang kurang aman & Berbahaya terutama saat hamil – Benzoil Peroxyde

Benzoil Peroxyde dapat diserap melalui kulit sekitar 5% pada pemberian topikal (oles). Biasa terdapat pada produk untuk jerawat. Meski belum ada penelitian tentang cacat janin akibat penggunaan benzoil peroxyde pada manusia, sehingga risikonya belum diketahui, akan lebih bijak jika ibu hamil tidak menggunakan kosmetik yang mengandung bahan ini.

6. Daftar produk Kosmetik yang kurang aman & Berbahaya terutama saat hamil – Soy

Soy biasa terdapat pada produk pelembap dan sabun. Soy atau kedelai merupakan fitoestrogen yang justru dapat memperberat efek bercak hitam pada ibu hamil.

7. Daftar produk Kosmetik yang kurang aman & Berbahaya terutama saat hamil – PABA

PABA merupakan singkatan dari Para Amino Benzoic Acid yang terdapat pada kosmetik tabir surya/sunblock. Asal tahu saja, bahan ini justru membuat kulit menyerap lebih banyak sinar ultraviolet sehingga menyebabkan pencokelatan. PABA sangat disukai oleh mereka yang ingin mendapatkan efek tanning/kecokelatan dengan mandi matahari.

8. Daftar produk Kosmetik yang kurang aman & Berbahaya terutama saat hamil – enzophenone-3

Benzophenone-3 (Oxybenzone) juga terdapat pada beberapa tabir surya dan memiliki aktivitas seperti yang dilakukan hormon estrogen, juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon.

9. Daftar produk Kosmetik yang kurang aman & Berbahaya terutama saat hamil – Rhodamin

Rhodamin biasa terdapat pada make up dengan warna mencolok. Pewarna ini sebetulnya terlarang bagi kosmetik tetapi ada saja produsen yang nakal. Rhodamin hanya boleh dipakai sebagai pewarna tekstil.  Pemakaian rhodamin pada kosmetik dapat menyebabkan kanker kulit pada ibu dan kecacatan pada janin.

10. Daftar produk Kosmetik yang kurang aman & Berbahaya terutama saat hamil – Pewarna rambut

Menurut penjelasan  dr. Raden Furqon (ahli kesehatan alumnus UnPad), zat kimia yang terdapat pada cat rambut pada umumnya mengandung bahan penyebab kanker (carsinogenik) dan bahan berbahaya terhadap janin (terratogenik). Bahan-bahan ini juga terdapat pada cat kuku.

“Zat kimia tersebut di samping berbahaya bisa juga menimbulkan reaksi alergi bahkan bisa menimbulkan kematian,” ujar alumni kedokteran Universitas Padjadjaran ini.

Dia memaparkan, efek terratogenik itu terjadi pada fase organogenesis (0-16 minggu). Fase organogenesis merupakan masa pembentukan organ pada janin dalam kandungan.

ref1

ref2

demikian daftar produk kosmetik yang berbahaya digunakan saat hamil, sebaiknya dihindari agar kehamilan tetap aman terjaga ya

Facebooktwittermail