dr adi spog

Mar 192015
 
Facebooktwittermail
Berikut 8 Penyebab Siklus Haid / MENSTRUASI TIDAK TERATUR dan  Tidak Lancar . cara mengatasi gangguan siklus ini, tergantung dari penyebab yang ada.
.
sebenarnya Siklus Haid seorang wanita rata-rata terjadi sekitar 28 hari. dan berlangsung selama 2 – 7 hari.  Walaupun hal ini berlaku umum, tetapi tidak semua wanita memiliki siklus menstruasi yang sama, kadang-kadang siklus terjadi setiap 21 hari hingga 45 hari.
.
Tetapi, bagaimana dengan wanita yang juga mengalami haid namun tidak teratur? Dr Goel Madhu, Konsultan Kandungan dari Rockland Hospital, New Delhi mengatakan, ada beberapa hal yang perlu diketahui seputar periode menstruasi yang tidak teratur, seperti dikutip Healthmeup berikut ini :
.
1. Penyebab Siklus Haid / MENSTRUASI Tidak Teratur / Lancar – Memahami Pengertian menstruasi tidak teratur
Siklus menstruasi biasanya terjadi secara teratur. Lamanya perdarahan bisa bervariasi dari 2 sampai 7 hari dengan interval antara 2 siklus (waktu antara periode pertama dan periode berikutnya) sekitar 28 hari. (bisa bervariatif antara 20 – 45 hari) Hilangnya darah rata-rata adalah sekitar 60-100ml. Jadi, jika terjadi penyimpangan dari hal di atas bisa dianggap menstruasi Anda abnormal.
.
2. Penyebab Siklus Haid / MENSTRUASI Tidak Teratur / Lancar –  Berat badan
Naiknya berat badan yang signifikan atau penurunan berat badan juga dapat menyebabkan siklus yang tidak teratur. Kenaikan berat badan yang signifikan dapat menunjukkan adanya gangguan tiroid. Gangguan tiroid sangat umum terjadi pada wanita dan dapat menyebabkan kenaikan berat badan, siklus tidak teratur, lesu dan lain-lain. Berat badan yang berlebihan juga dapat menandakan terjadinya penyakit ovarium polikistik yang merupakan masalah hormonal dan mungkin memerlukan pengobatan.
 .
Kenaikan berat badan atau penurunan berat badan dapat menunjukkan gangguan makan seperti anoreksia nervosa dan bulimia nervosa.
Berat badan yang kurang juga bisa menyebabkan gangguan haid, karena pada wanita dengan berat badan yang kurang, lemak yang dibutuhkan untuk pembentukan hormon haid juga berkurang.
 .
3. Penyebab Siklus Haid / MENSTRUASI Tidak Teratur / Lancar –  Stres emosional 
Stres emosional yang berat misalnya, Deadline tugas kantor, mendekati Ujian akhir semester, kehilangan pekerjaan, kehilangan orang terdekat, dsb. juga dapat menyebabkan perdarahan yang tidak teratur. karena saat terjadi hal tersebut, tubuh akan memproduksi hormon stres yang akan mempengaruhi pengeluaran hormon menstruasi
.
4. Penyebab Siklus Haid / MENSTRUASI Tidak Teratur / Lancar –  Kehamilan 
Alasan paling umum dari siklus menstruasi yang tidak teratur dalam kelompok usia reproduksi biasanya berhubungan dengan kehamilan. Jika periode haid terlewati, tes kehamilan menjadi sebuah keharusan. Kadang-kadang kehamilan juga bisa terjadi pada pasien perimenopause (dekat menopause). Sementara jika perdarahan melampaui batas waktu, bisa jadi tanda dari kehamilan ektopik (kehamilan di luar rahim).
.
Siklus yang tidak teratur juga merupakan tanda umum yang sering terjadi pasca kehamilan. Sementara itu, pemberian ASI juga dapat menyebabkan waktu menstrusi Anda terhambat. Hal ini normal dan tidak menjadi masalah.
.
5. Penyebab Siklus Haid / MENSTRUASI Tidak Teratur / Lancar –  Periode perimenopause
Siklus yang tidak teratur juga terjadi pada periode perimenopause. yaitu periode dimana seorang wanita akan memasuki masa menopause. Beberapa perubahan dalam siklus ini biasanya dapat diterima dan tidak memerlukan pengobatan, sementara perdarahan yang berat memerlukan evaluasi lebih lanjut. Pendarahan setelah mencapai menopause adalah suatu yang tidak normal dan harus diselidiki.
.
6. Penyebab Siklus Haid / MENSTRUASI Tidak Teratur / Lancar –  Kontrasepsi Hormonal
Berbagai bentuk kontrasepsi juga dapat mengakibatkan siklus menstruasi Anda tidak teratur. Penggunaan pil KB, suntik KB, maupun KB hormonal yang lain juga dapat menyebabkan perdarahan hanya sedikit  atau bahkan mengakibatkan perdarahan berat. Pemberian suntikan untuk kontrasepsi pasca melahirkan juga dapat menyebabkan haid tidak teratur.
.
7. Penyebab Siklus Haid / MENSTRUASI Tidak Teratur / Lancar –  Aktivitas Berlebihan 

Aktivitas yang  berlebih (Terlalu Capai)  juga bisa menyebabkan gangguan kelenjar hipotalamus, yang nantinya juga mempengaruhi hormon menstruasi , yaitu  mempengaruhi pelepasan LS dan FSH, yaitu hormon hipofisis yang memicu ovulasi

.

8. Penyebab Siklus Haid / MENSTRUASI Tidak Teratur / Lancar –  Gangguan Pada Organ Kandungan

adanya kelainan pada organ kandungan (misalnya Myoma Uteri, Polip) juga bisa memberikan keluhan perdarahan diluar haid biasanya,

Semoga artikel diatas bermanfaat, sebagai bahan diskusi juga saat periksa dengan Dokter Kandungan…

salah satu Penyebab Siklus Haid MENSTRUASI Tidak Teratur Lancar adalah aktivitas berlebihan

salah satu Penyebab Siklus Haid MENSTRUASI Tidak Teratur Lancar adalah aktivitas berlebihan

.
.
.
.
.
.
Facebooktwittermail
Mar 102015
 
Facebooktwittermail
KPD adalah Air Ketuban Pecah Dini. Ciri penyebab, tanda jika keluar, pengertian dan penanganan bila hal tersebut terjadi akan dibahas berikut ini, berguna untuk menambah wawasan, dan juga masukan bagi yang sedang menyusun makalah Askep dan askeb KPD.
.
Pengertian KPD (keluar air Ketuban Pecah Dini)
Normalnya, kantung ketuban pecah pada akhir kala I atau awal kala II saat pembukaan lengkap pada proses persalinan. Kalau pecah lebih awal sebelum usia kehamilan 37 minggu, sebelum pembukaan mulut rahim 4 cm, atau sebelum ada tanda-tanda persalinan, disebut ketuban pecah dini.
.

Ciri / tanda

KPD (keluar air Ketuban Pecah Dini)

,

cairan ketuban keluar secara tiba-tiba dari liang vagina dalam jumlah sedikit maupun banyak, tak dapat ditahan atau dihentikan.  Cairan ketuban bisa warna putih agak keruh, mirip air kelapa muda karena bercampur dengan lanugo atau rambut halus pada janin  dan mengandung verniks caseosa , yaitu lemak pada kulit bayi.
Umumnya, ketuban yang pecah tidak menimbulkan rasa sakit, pegal-pegal, mulas, dan sebagainya. Tapi kalau Anda mengalaminya, sebaiknya segera cari pertolongan. Semakin cepat ditangani, semakin kecil risiko terjadinya komplikasi, seperti infeksi kuman dari luar, persalinan prematur  atau kurang bulan, gangguan peredaran darah atau tali pusat  yang bisa menyebabkan kondisi gawat janin dan kematian janin akibat   tali pusat  yang tertekan, Oligohidramnion, yakni cairan ketuban kurang dari jumlah yang dibutuhkan, atau bahkan habis.
.
Penyebab KPD (keluar air Ketuban Pecah Dini) belum pasti, tapi sebagian besar berkaitan dengan infeksi (sampai 65%).
Misalnya, infeksi kuman, terutama infeksi bakteri, yang dapat menyebabkan selaput ketuban menjadi tipis, lemah dan mudah pecah.
Selain itu, beberapa faktor risiko Ketuban Pecah Dini adalah kehamilan kembar, ada riwayat persalinan kurang bulan sebelumnya, hubungan seksual yang kebersihannya tidak dijaga, perdarahan lewat jalan lahir, pH (tingkat keasaman) vagina di atas 4,5, selaput ketuban tipis kurang dari 39 mm, kadar CRH (corticotropin releasing hormone) maternal tinggi, misalnya pada ibuhamil yang stres, higiene yang kurang baik, misalnya keputihan dan infeksi vagina, jumlah cairan ketuban sangat banyak (hidroamnion), dan kelainan mulut rahim seperti inkompeten serviks
.
Penanganan KPD (keluar air Ketuban Pecah Dini)
Ketuban pecah dini terjadi pada 5%-14% dari seluruh kehamilan. Penanganan ketuban pecah dini sangat tergantung pada kondisi ibu dan kehamilannya, termasuk janin dan cairan ketuban.
Jika jumlah cairan ketubannya masih cukup, maka dokter akan “menahan” agar janin tetap berada dalam rahim. Anda akan diberi obat-obatan untuk mematangkan paru-paru janin (steroid) dan antibiotik untuk mencegah infeksi. Anda juga  diharuskan beristirahat total. Selama penanganan ini biasanya selaput ketuban yang terbuka akan menutup sendiri, dan cairan ketuban akan  terus dibentuk. Waktu pengakhiran kehamilan sangat tergantung pada ada tidaknya infeksi serta kondisi kesehatan janin itu sendiri.
Jika  cairan ketuban habis sama sekali, biasanya dokter akan segera  mengeluarkan bayi lewat jalan operasi. Jika janin masih terlalu kecil, kelahiran ini akan berisiko tinggi, antara lain karena paru-parunya belum matang, sehingga dia belum mampu untuk bernapas secara normal di luar rahim. Untuk itu, ibuhamil yang mengalami Ketuban Pecah Dini sebaiknya mencari rumah sakit dengan perawatan bayi kecil (NICU) yang baik.
yang perlu diwaspadai saat keluar air ketuban adalah ada kemungkinan terjadi emboli air ketuban. jika hal ini terjadi, sebaiknya segera ditangani di rumah sakit dengan fasilitas yang memadai.
.
Faktor Resiko KPD (keluar air Ketuban Pecah Dini)
Pencegahan KPD (Ketuban Pecah Dini) diutamakan dengan menghindari faktor risikonya,
seperti:
-Pemeriksaan kehamilan yang teratur.
-Kebiasaan hidup sehat, seperti  mengonsumsi makanan yang sehat, minum cukup, olahraga teratur dan berhenti merokok.
-Membiasakan diri membersihkan daerah kemaluan dengan benar, yakni dari depan ke belakang, terutama setelah berkemih atau buang air besar.
-Memeriksakan diri ke dokter bila ada sesuatu yang tidak normal di aderah kemaluan, misalnya keputihan yang berbau atau berwarna tidak seperti biasanya.
-Untuk sementara waktu, berhenti melakukan hubungan seksual bila ada indikasi yang menyebabkan ketuban pecah dini, seperti mulut rahim yang lemah.
.
.
demikian artikel seputar KPD ( Keluar Air KETUBAN PECAH DINI ) – tentang ciri, tanda, Penyebab dan Penanganan,
semoga bermanfaat menambah wawasan, dan dalam menyusun makalah askeb maupun askep ya..
.
.
.
Facebooktwittermail